Berbagai terjangan yang kerap menimpa bisa menyebabkan seseorang justru jadi kurang semangat, merupakan bagian dari faktor pencetus belenggu perasaan. Sebagai gejala awal tidak bisa menerima kenyataan dan meninggalkan akal sehat, hanya berpikir menuruti perasaan tanpa pertimbangan matang.
Akhirnya, selalu timbu sudut pandang menyalahkan diri sendiri maupun orang lain, tanpa disadari masih banyak cara untuk memperbaiki keadaan. Cerminan pribadi yang demikian cukup wajar, sebagai manusia tidak pernah luput dari rasa jenuh dan kegagalan dari suatu perencanaan.
Tidak dapat dipungkiri, penyebab turunnya semangat bukan berarti mutlat dari diri sendiri saja, berbagai faktor seperti lingkungan sosial ataupun lainnya juga dapat menajdi penyebab rasa tersebut kian berkembang.
Menciptakan tujuan dan cita-cita yang realistis dan terukur sesuai dengan kemampuan, lalu melangkah dengan percaya diri serta siap menghadapi segala tantangan.
Luangkan waktu untuk membuat daftar perencanaan, bertujuan untuk mencapai keberhasilan cita-cita. Selanjutnya, buatlah daftar yang harus di raih dalam waktu dekat. Misalnya apa yang harus di capai dalam minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan seterusnya. Terlalu banyak rencana juga bukan hal baik, membuat perencanaan yang diyakini dapat menyelesaikannya.
Walaupun sudah memiliki beberapa rancangan yang akan segera dilaksanakan, tidak salahnya meluangkan waktu melakukan hal-hal menyenangkan. Yakni, tidak terburu-buru tapi tetap serius dalam melaksanakn rencana sesuai target.
Bersikap rasional, tidak fokus pada kegagalan dan permasalahan, karena justru akan memperkeruh keadaan. Namun, fokus untuk menentukan langkah-langkah menuju keberhasilan. Menyesali dan meratapi serta menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak akan mendapatkan pemecahan, berpikir dan berupaya untuk memperbaiki adalah langkah bijak.
Apabila harus menelan pil pahit, yaitu pelaksanaan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Bersikap lapang dada dalam menerima serta tidak terpancing emosi, adalah menyikapi dengan keseimbangan antara perasaan dan akal sehat, sehngga dapat menghadapinya dengan kejernihan. Gagal dalam belajar, bekerja, atau kegagalan lain itu adalh hal biasa yang pernah dialami oleh semua orang. Luar biasanya kalau siap menghadapi kegagalan serta mampu mengupakan untuk bangkit kembali.
Orang yang menikati hidupnya adalah orang yang mengetahui tujuan hidup, untuk mengetahuinya maka tanyakan kepada diri sendiri. Misalnya untuk apa saya hidup?, apa yang saya inginkan?, apa yang harus saya lakukan?, kapan melakukannya?.
RSS Feed (xml)
