GAJI PERMANEN PERBULAN

GAJI PERMANEN PERBULAN
Hanya Dengan Mengisikan NAMA dan EMAIL ANDA

Sabun Mandi Bukan Untuk Wajah ( Alert ! )

Pakar kecantikan kulit dr. Lena Christiana mengatakan, pemakaian sabun mandi untuk membersihkan wajah tidak disarankan, sebab akan berdampak pada kesehatan kulit wajah.


"Biasanya, kadar pH (tingkat keasaman) yang terkandung pada sabun mandi adalah pH basa, padahal kulit wajah membutuhkan sabun dengan pH netral," katanya usai seminar "Rahasia Tampil Awet Muda" di Semarang, Sabtu.



Menurut dia, kulit wajah memang tergolong sensitif karena kulit wajah memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan kulit tubuh sehingga membutuhkan sabun dengan kadar pH netral yang sesuai dengan kondisi tersebut.


"Sabun dengan kadar pH netral biasanya banyak dijumpai pada sabun khusus pembersih muka," kata dokter spesialis kulit dan kelamin RS Telogorejo Semarang tersebut.


Ia mengatakan, terlalu sering membersihkan wajah dengan sabun mandi dapat beresiko membuat kulit menjadi kering, kusam, dan iritasi, sehingga membuat wajah menjadi tidak menarik.


"Pada prinsipnya, membersihkan kulit dengan sabun adalah menghilangkan residu, kotoran, atau minyak sehingga harus dilakukan dengan rutin dan dengan sabun yang sesuai, terutama untuk wajah," katanya.


Lena mengatakan, membersihkan wajah dengan sabun idealnya dilakukan minimal dua kali sehari, namun hal itu sebaiknya tidak menjadi satu-satunya upaya yang dilakukan untuk merawat kulit.


Sebab, kata dia, kulit juga harus dilindungi dari sengatan sinar matahari saat berada di luar ruangan, mengingat kerusakan lapisan ozon yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit.


"Perlindungan kulit terhadap sengatan sinar matahari dapat dilakukan dengan memakai topi atau payung saat berada di luar ruangan, namun pemakaian `sunblock` (krim tabir surya) akan lebih efektif melindungi kulit," katanya.


Menurut dia, ada dua faktor yang memengaruhi kesehatan kulit, yakni faktor eksternal dan internal, sinar matahari termasuk faktor eksternal, selain polusi dan asap rokok.


Sementara faktor internal, kata dia, seperti sakit yang berkepanjangan dan kurangnya asupan gizi juga memengaruhi kesehatan kulit.


"Oleh karena itu, kesehatan harus dijaga sejak dini, seperti mencukupi asupan gizi, menjaga pola hidup dengan mengurangi rokok dan olahraga, sebab berolahraga dapat membuat aliran darah lebih lancar," katanya.