GAJI PERMANEN PERBULAN

GAJI PERMANEN PERBULAN
Hanya Dengan Mengisikan NAMA dan EMAIL ANDA

Inilah 5 Tujuan Obama Berkunjung ke Indonesia !

Hari tanggal 10 November, bertepatan dengan Hari Pahlawan, hari yang menjadi refleksi untuk kita bahwa pada tanggal tersebut banyaknya pahlawan yang gugur di medan perjuangan untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Bertepatan dengan tanggal tersebut juga, 10 November 2010, salah seorang "Tokoh Kapitalis Dunia", Presiden USA, "Berack" Obama datang untuk "Menjajah" kembali negara RI yang sudah 65 tahun merdeka ini. (Opini Penulis)


Nah, ternyata Kedatangan Presiden negara Adikuasa itu tidak sekedar "Pulang Kampung" ke negara tempat sekolah pada saat Beliau kecil, namun lebih dari itu. Beliau seperti reuni ketika berkunjung ke beberapa tempat di Indonesia, diantaranya : Istana Negara, , Masjid Istiqlal, Kampus UI, dan Menikmati Makanan Khas Indonesia seperti : Sate, Baso, Rambutan, dsb.



Apa saja Maksud Presiden "Berack" Obama Datang Ke Jakarta (Indonesia) ?


Setidaknya ada 5 Maksud Kedatangan Presiden Negro Pertama Amerika ini dalam lawatannya ke Indonesia. Dan bukannya hanya menikmati makanan khas Indonesia kesukaan Beliau dan memberikan Kuliah Umum di Gedung Balairung, Kampus Jaket Kuning itu. Silakan simak secara singkat dan gamblang, 5 Maksud Obama Datang Ke Jakarta ini :


Pertama, Secara geografis, Indonesia merupakan wilayah potensial ekonomi dan perdagangan dunia. Hal ini di sebabkan posisi lalu lintas perdagangan dunia melalui selat malaka (segi tiga bermuda), Indonesia – Malaysia – Singapura.


Kedua, potensi sumberdaya alam Indonesia yang besar baik migas maupun nonmigas. Secara geo-ekonomi Indonesia merupakan negeri dengan sumberdaya Alam yang luar biasa. Setidaknya, ada Ada 60 cekungan besar minyak bumi dan gas, serta 11 yang sudah berproduksi yaitu: Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sunda, Cekungan Jawa Timur Laut, Cekungan Bone, Cekungan Kutai, Cekungan Seram, Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni, Cekungan Sibolga (tahap eksplorasi), Cekungan Bengkulu (tahap eksplorasi), Cekungan Jawa Selatan (tahap eksplorasi), Cekungan Bangai (tahap eksplorasi). Dari 11 yang sudah berproduksi dihasilkan minyak bumi sebesar 1,93 miliar barel dan gas bumi sebesar 107,5 TCF. (waspada.co.id 2008). Cadangan emas dan perak terdapat di Delta Kapuas, Kepulauan Riau, Pantai Sukabumi. Dan masih banyak lagi kekayaan alam Indonesia. Maka, adalah penting kiranya bagi AS untuk tetap menjalin kerjasama yang lebih erat dengan Indonesia. Dengan kata lain untuk tetap mengukuhkan hegemoninya di negeri zamrud katulistiwa ini. Jadi sangat mustahil kalau kunjugan presiden Obama ini cuma sekedar ingin bernostalgia.


Ketiga, sumber daya manusia yang besar – BPS; 247 juta orang- sehingga secara ekonomi akan sangat menguntungkan pasar internasional. Dari data badan pusat statistik tahun 2009, bahwa tujuan impor Indonesia adalah China (13%), Jepang (10), Singapura (9%) dan Amerika Serikat (7%), dari data tersebut terlihat bahwa hegemoni ekonomi amerika sudah mulai tergeser oleh China, hal ini juga menjadi agenda serius bagi presiden Obama ke indonesia yang secara implisit sudah mengisyaratkan hal ini.


Keempat, indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia, kondisi ini akan berdampak secara geo-politik, Indonesia bisa jadi dianggap sebagai kekuatan dan mempunyai pengaruh di dunia Islam, disamping itu bisa menjadi ancaman yang serius bagi AS jika berhasil bangkit dengan Ideologi Islam. Karenanya, melihat potensi Indonesia ini, adalah sangat wajar jika Amerika tidak tinggal diam. Dan tampaknya cara yang masih cukup ampuh bagi Amerika Serikat adalah dengan melancarkan Isu war on terrorist dan tetap mengkampanyekan Islam moderat. 


Kelima, Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia dinilai mempunyai maksud tertentu. Diduga tujuan Obama datang selain mendukung pasangan SBY-Boediono juga mendukung kekuatan neo kapitalis. Kedatangan Obama ke Indonesia menunjukkan kuatnya cengkraman dan kekuatan neo kapitalisme dan korporasi Amerika yang berada di Indonesia. "Keberadaan korporasi-korporasi tersebut telah menyebabkan ketidakadilan terhadap rakyat Indonesia dan merusak lingkungan hidup.."